Blogger Widgets ADE COPA GABANA PARFUM PARIS MODE: Selingkuh Bisa Terjadi Di mana Saja

Kamis, 10 November 2011

Selingkuh Bisa Terjadi Di mana Saja


Pernikahan adalah momen membangun kehidupan baru bersama pasangan. Suka duka akan dihadapi berdua, sebisa mungkin tidak melibatkan pihak lain untuk menyelesaikan masalah. Namun, masalah rumah tangga kadang tidak sesederhana yang dihadapi ketika masih pacaran. Bukan cinta lagi yang dibutuhkan, tetapi komitmen, untuk menjaga keutuhan rumah tangga.
Menurut psikolog Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono, cinta bukanlah pengikat pernikahan. Cinta hanyalah faktor yang bisa menarik seseorang untuk memutuskan berpasangan.
“Cinta paling lama bertahan tiga tahun, lalu hilang. Sisanya adalah komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab,” ujar Prof Sarlito, saat peluncuran buku Mencegah Selingkuh dan Cerai karya sosiolog Dra Hartati Nurwijaya di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Minggu (14/8/2011) lalu.
Salah satu penyebab retaknya rumah tangga menurut Prof Sarlito adalah perselingkuhan. Perselingkuhan itu sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti: kemajuan teknologi, workaholic, dan sifat posesif.

*.Kemajuan teknologi
Teknologi bukan hal yang menjadi asal-usul perselingkuhan, namun bisa memicu perselingkuhan. Ketakutan bahwa kemajuan teknologi bisa membuat pasangan selingkuh, bisa membuat seseorang melanggar privasi pasangannya. Misalnya, membuka e-mail, SMS, atau situs jejaring sosial pasangan, bahkan minta password segala. Kebiasaan inilah yang menurut Prof Sarlito kerap memicu pertengkaran.
“Beri kepercayaan pada pasangan untuk punya wilayah privasinya sendiri. Kalau ternyata dia selingkuh, itu bisa diurus belakangan. Intinya jangan cari-cari masalah,” jelas Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia yang mendalami Psikologi Sosial ini.
Bagaimanapun, teknologi akan mempermudah pekerjaan dan kehidupan seseorang. Jadi, pasangan pun berhak menikmatinya.

*.Workaholic
Bila salah satu atau kedua pihak terlalu asyik dengan pekerjaan masing-masing, perlahan-lahan bisa menghilangkan kesetiaan. Jika workaholic tidak diselingi dengan kencan berdua, misalnya, akan sulit bagi pasangan untuk bertahan. Hubungan pernikahan akan terasa hambar dan terasa sama saja dengan rutinitas hidup yang lain. Rasa hambar ini kelak akan berujung pada keinginan untuk mencari “selingan”. Siapa yang menjadi "selingan" tersebut? Kemungkinan besar adalah rekan kerja, partner bisnis, atau siapapun yang biasa Anda jumpai saat bekerja atau beraktivitas.

*.Sifat posesif
Orang yang selalu menginginkan pasangan berperilaku sesuai dengan keinginannya cenderung membuat pasangan menjadi bosan. Kehidupan rumah tangga pun menjadi kaku karena pasangan selalu merasa diawasi dan akhirnya merasa terkekang.
Contohnya masalah cemburu. Cemburu yang berlebihan bisa memberi penghakiman yang terlalu cepat kepada pasangan, padahal perselingkuhan belum tentu terjadi. Kemarahan yang tidak memiliki alasan kuat justru akan menambah keretakan hubungan. Karena sifat manusia cenderung selalu memilih yang lebih baik, jangan sampai ulah Anda yang pencemburu atau posesif mendorong pasangan mencari orang lain.
“Jangan bermimpi mengubah seseorang, tapi ubah dulu diri Anda, maka pasangan akan mengikuti,” tukasnya.
*. Kurang benteng keimanan
Jika sifat iseng pria tidak dibentengi keimanan yang kuat, akan menimbulkan peluang terhadap terjadinya penyelewengan.
*. Pengalaman
Kadangkala, saat pria jatuh cinta, sosok ibu yang baik muncul dalam bayangannya. Tentu saja tidak ada manusia yang sama, yang sempurna seperti harapan lelaki. Maka dapat diduga, ia mulai mencoba-coba sampai menemukan seorang perempuan yang dapat
memenuhi kebutuhannya.

*. Merasa tersingkir
Dengan bertambahnya anak, kemungkinan perhatian istri pada suami berkurang. Kasih sayang dan perhatian istri dianggap tercurah sepenuhnya untuk anak. Suami merasa tak lagi dibutuhkan.

*. Kesempatan
Kondisi kehidupan yang makin maju memungkinkan orang terjerumus affair. Peluang yang terbuka luas seperti ketika tugas dinas untuk beberapa malam membuatnya melupakan sejenak kehidupan rumah tangganya.

*. Hasrat tak terpenuhi
Hasrat biologis yang tidak terpenuhi dalam kehidupan rumah tangga, jika tidak segera ditemukan pemecahannya, akan meletup saat pria menemukan kesempatan di luar rumah. 

*. Bosan
Salah satu faktor yang juga berperan adalah kebosanan. Suami kadangkala merasa jenuh dengan rutinitas yang biasa dialami setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar