Blogger Widgets ADE COPA GABANA PARFUM PARIS MODE: Abortus Imminens

Selasa, 13 Desember 2011

Abortus Imminens

Abortus Imminens

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut. Berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri. 1998 : 209).
Abortus imminens adalah terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi ini, kehamilan masih mungkin berlanjut dan dipertahankan (Wiknjosastro dkk, 2002 : 147).
Abortus imminens adalah abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk mempertahankannya (FK-UNPAD, 1984 : 8).
Partus Immaturus adalah pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu – 37 minggu atau bayi dengan berat badan 1000 gr – 2500 gr.
Partus Maturus atau partus alferme adalah pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg – 42 mg atau bayi dengan berat badan 2500 gr atau lebih.
Partus Postmaturus atau partus serotinus adalah pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu. (FK-UNPAD, 1984 : 222).
Etiologi
Faktor-faktor penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut :
Kelainan Pertumbuhan Hasil Konsepsi
Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom.
Faktor lingkungan endometrium
Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi: gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan
Pengaruh Luar
Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi. Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
Kelainan pada Plasenta
Kita jumpai pada ibu yang menderita poenyakit nefritis, hypertensi, tosemia, gravidarum, anomali plasenta.
Penyakit Ibu
Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abnoinalis, malaria, sifilis
Anemia Ibu
Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit diabetes melitus.
Keracunan nikotin, gas racun, alkohol dll.
Kelainan Traktus Genetalis
Retroversio uteri, miomata uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus
Antagenesis Reshus
Pada antagonis rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
Penyakit bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasi, kordis, mainutrisi, netritis, sufilis, keracunan, sinar rontgen dan avitaminosis.
(Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998 : 209).
III. Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas dua golongan :
Abortus Spontan
Abortus yang terjadi tidak diketahui faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
Contoh : Abortus kompletus, Abortus inkompletus, Abortus insipiens, Abortus imminens, missed abortion, Abortus hubitualis, Abortus infeksiosus, Abortus septi
Abortus Provakotus (inducet obortion)
Abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi :
a)      Abortus Medisinalis (abortus trhapeuticd)
Abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu.
b)      Abortus Kriminalis
Abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
(Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, 1998 : 211).
IV. Gejala Klinis
  1. Terdapat keterlambatan datang bulan.
  2. Terdapat perdarahan, disertai perut sakit.
  3. Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan da terjadi kontraksi otot rahim.
  4. Hasil pemeriksaan dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontrasi otot rahim.
  5. Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif
  1. Penanganan Abortus Imminens
    1. Istirahat – baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
    2. Anjuran untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual.
    3. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar