Blogger Widgets ADE COPA GABANA PARFUM PARIS MODE: PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIEN DENGAN ASTHMA BRONKHIAKE

Kamis, 01 Desember 2011

PROSES KEPERAWATAN UNTUK KLIEN DENGAN ASTHMA BRONKHIAKE


PROSES KEPERAWATAN
UNTUK KLIEN DENGAN ASTHMA BRONKHIAKE

I.       PENGKAJIAN
l  Dapatkan riwayat media dan obt dari klien. Jika terdapat gangguan jantung (hipertensi, angina, aritmia jantung), simpatomimetik (adrenergik) biasanya dihindari. Riwayat adanya tukak peptik,penyakit hati, atau penyakit ginjal (karena agonis b  dapat meningkatkan kadar giula darah), semua itu harus dilaporkan pda dokter.
l  Dapatkn tanda- tanda vital dasar klien untuk mengidentifikasi adanya kelainan dan perbandingan pad masalah mendatang.
l  Kaji terhadap mengi, penurunan bunyi napas, batuk dan produksi dahak.
l  Nilai keadaan sensoris untuk mengetahui adanya kebingungan dan kegelisahan akibat hipoksia dan hiperkapnea( meningkatnya CO 2  )  .

II.    PERENCANAAN
l  Klien akan bebas dari mengi dan bidang paru akan bersih dalam 2  -5 hari.
l  Klien memakai obat (-obat) oral atau inhaler seperti yang diresepkan.

III. INTERVENSI KEPERAWATAN
l  Pantau tanda- tanda vital. Tekanan darah dan denyut jantung dapat meningakt dengan tinggi. Periksa adanya aritmia jantung.
l  Sediakan hidrasi yang memadai. Dengan masukan cairan yang bertambah akan membantu mengencerkan sakresi bronkus.
l  Pantau terapi obat. Amati adanya efek samping. Periksa kadar Teofillin serum dan plasma. Kadar normlnya 10-20 mg/ mL.
l  Sediakan terapi terapi pernapasan dengn menepuk dada dan drainase postural.

IV. PENYULUHAN KEPADA KLIEN
l  Beritahu klien untuk memakai inhler tau nebulazer dengan benar. Nasehatkan klien untuk tidak memakai inhaler atau nebulizer secara berlebihan karena efek sampingnya dan dapat terjadi toleransi.
l  Ajari klien bagaimana caranya untuk memantau denyut nadi setelah pengobatan inhaler aerosol atau nebulizer atau pada waktu- waktu tertentu dalam sehari. Takikardia dapat terjadi pada pemakaian inhaler simpatomimetik.
l  Nasehatkan klien yang memakai preparat teofilin bahwa diet tinggi protein dan rendah karbohidrat meningkatkan eliminasi teofilin. Sebaliknya, diet rendah protein dan tinggi karbohidrat akan memperpanjang waktu paruh dari teofilin, sehingga memperlambat eliminasi obat dan dosis mungkin perlu diubah.
l  Beritahu klien untuk tidak memakai obat- obat bebas sebelum memeriksakannya ke dokter terlebih dahulu. Beberapa dari obat bebas dapat mempunyai efek aditif pada regimen obat yang diresepkan, dan dapat timbul efek samping.
l  Beritahu kliem untuk menghindari merokok. Merokok dapat menambah eliminasi obat. Perokok berat membutuhkan dosis teofilin yang lebih tingi.
l  Bicarakan cara untuk menghilangkan ancietas, seperti teknik relaksasi dan musik.
l  Nasehatkan klien yang sering mengalami serangan asma akut untuk mengenakan gelang pengenal atau tanda pengenal.
l  Anjurkan klien yang bermaksud untuk hamil untuk meminta nasehat medis terlebih dulu sebelum memakai preparat teofilin. Efek teofilin pada janin belum diketahui sepenuhnya .

V.    EVALUASI
l  Evaluasi efektivitas bronkodilator. Klien dapat bernapas tanpa mengi dan tanpa efek samping.
l  Evaluasi kadar teofilin serum untuk memastikan kadarnya berada dalam batas- batas yang dpat diterima.


DAFTAR PUSTAKA


Kee dan Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.
Mansjoer Arif,dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran , jilid 3. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Dorland.1998. Kamus Saku Kedokteran ,edisi 25. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar