TEORI KINETIK GAS IDEAL
Beberapa teori tentang gas, yaitu:
- Gas akan mengisi semua ruang yang tertutup dan akan lewat pada lubang sekecil apapun.
- Zat berwujud gas bervolume jauh lebih besar dibandingkan berwujud padat atau cair.
- Tekanan
gas sama dalam segala arah ruangan (atas-bawah, kiri-kanan, dan
depan-belakang).
- Volume gas dapat diperkecil dengan memampatkannya.
- Gas dalam
ruang tertutup mepunyai tekanan tertentu. Selama volume gas tetap dan
tidak ada kalor yang masuk atau keluar maka tekanan akan tetap.
- Tekanan
gas pada volume tertentu akan bertambah bila suhu dinaikkan, dan
berkurangbila suhu diturunkan.
- Gas bila
dimampatkan dan didinginkan sampai suhu tertentu akan mengembun.
- Partikel gas yang bergerak mempunyai energi kinetic, buktinya kulit merasakan gerakan itu sebagai angin.
- Partikel
gas yang leih besar akan bergerak (berdifusi) lebih lambat dibandingkan
yang lebih kecil.
Dari tingkah
laku gas di atas, maka dapat dirumuskan teori tentang gas, yang disebut teori kinetik gas ideal (karena hanya
berlaku jika gas dalam keadaan ideal), yang merupakan postulat untuk memodelkan
partikel gas dalam ruang. Postulat itu adalah sebagai berikut.
1.
Gas terdiri
dari patikel kecil disebut molekul. Molekul suatu gas yang sama akan mempunyai
massa dan ukuran yang sama, tetapi berbeda dari molekul gas lain. Molekul
itu bergerak menurut garis lurus.
2. Molekul gas sering bertabrakan sesamanya
dan dengan didinding wadah. Tabrakan molekul dengan dinding wadah menimbulkan
gejala pada dinding yang disebut tekanan,
yaiu gaya yang dialami dinding per satuan luas.
3. Tekanan gas pada suhu tertentu tidak
berubah, berarti tidak ada energi yang hilanh selama tabrakan. Dengan kata
lain, semua tabrakan molekul gas bersifat elastis sempurna.
4.
Energi kinetik rata-rata molekul berbanding lurus dengan
suhu mutlak.
5.
Pada tekanan yang relatif rendah, jarak rata-rata
antara molekul sangat besar, maka daya tarik menarik atau tolak menolak antara
molekul diabaikan.
6.
Ruang yang ditempati molekul gas sangat kecil sehingga
dapat diabaikan terhadap volume wadah.
Berdasarkan
postulat ini dapat dijelaskan berbagai hukum gas dengan cara sebagai berikut.
A. Penjelasan Hukum Boyle
Suatu ruang mempunyai sumbu x, y, dan z. kecepatan
gerak (v) satu molekul dapat dalam ketiga sumbu itu.
v = vx² + vy² + vz²
Dalam perhitungan
yan diperlukan adalah kecepatan kuadrat rata-rata (u) semua partikel sebanygak
i.
u = v1² + v2² + v3² + v4² +…………
i
Dengan
menghitung secara teori (yang tidak diterangkan di sini) didapat
hubungan:
PV = 1/3 N m u²
Energi kinetik satu molekul =
½ m u², dan untuk N molekul:
Ek = ½ N m u²
Postulat 4 menyatakan Ek ~ T
Ek = k1 T
Dari persamaan tersebut, akan didapat:
PV =
2/3 k1 T
Persamaaan tersebut sama dengan hokum Boyle, yang menyatakan bahwa pada suhu
tetap, perkalian P dengan V adalah tetap, walaupun P dan V itu sendiri berubah.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa jika
volume gas diperkecilmaka molekul makin rapat. Akibatnya frekuensi tabrakan
molekul dengan dinding bertambah, sehingga tekanan bertambah.
B. Penjelasan Hukum Charles
Molekul gas selalu bergerak dalam tiga
bentuk gerakan, yaiu translasi, rotasi, dan vibrasi. Yang dihitung di sini
hanya gerakan translasi.
Persamaan PV = 2/3 k1 T dapat diubah menjadi:
V = 2k1 T
3P
Pada tekanan tetap 2k1/3P
adalah tetap (k2), maka:
V = k2T atau V = k2
T
Gambar 7.27 ketiga tipe gerakan
diatomik
Hal ini sesuai dengan Hukum Charles, bahwa V dibagi T selalu tetap walaupun
masing-masing diubah. Gas bila
dipanaskan akan menambah energi tumbukan partikel pada dinding, tetapi bila
dinding wadah dapat mengembang (seperti pompa), maka volume akan bertambah
sehingga tekanan gas sama dengan tekanan udara luar.
C. Penjelasan Hukum Gay-Lussac
Persamaan PV =
2/3 k1 T dapat diubah menjadi:
P = 2k1 T
3V
Jika volume tetap, maka 2k1/3V jadi tetap (k3), akibatnya:
P = k3T atau P
= k3
T
Hal ini menunjukkan bahwa pada volume tetap, perbandingan P dan
T harus tetap walaupun nilai masing-masing diubah, dan ini sesuai dengan hokum Gay-Lussac. Bila gas dipanaskan, sedangkan dinding wadah kuat,
maka energi kinetic gas bertambah. Akibatnya energi tabrakan molekul pada
dinding bertambah atau tekanan meningkat.
D. Penjelasan Hukum Avogadro
Jika kita mempunyai dua wadah berisi gas dengan
tekanan dan volume yang sama, berarti
P1V1 = P2V2
Persamaan PV = 1/3 N m u² menunjukkan bahwa:
P1V1 = 1/3 N1 m1 u1²
P2V2 = 1/3 N2 m2 u2²
Bila digabung didapat
1/3 N1 m1 u1² = 1/3 N2 m2 u2²
Menurut postulat 4, jika suhu sama maka energi kinetik molekul sama,
berarti
½ mu1² = ½ mu2²
Akibatnya, N1 = N2
Hal ini sesuai dengan hokum Avogadro, bahwa dua gas yang mempunyai
P, T, dan V yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama.
E. Penjelasan Hukum Efusi Graham
Persamaan PV = nRT dan PV = 1/3 N m u², bila disubstitusi
didapat
3RT = Nm u²
n
N adalah jumlah molekul, m = massa satu molekul dan n = jumlah mol, maka
Nm = M
n
M adalah massa molekul relative
sehingga
3RT = M u²
Atau
u = akar 3RT
M
u adalah kecepatan rata-rata molekul. Bila dibandingkan dua
macam gas pada suhu yang sma, maka
u1 = akar 3RT/M1
= akar M1
u2 3RT/M2 M2
Persamaan ini sesuai dengan hokum difusi Graham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar