Blogger Widgets ADE COPA GABANA PARFUM PARIS MODE: TETRALOGI of FALLOT

Kamis, 01 Desember 2011

TETRALOGI of FALLOT


TETRALOGI of FALLOT
A.      DEFINISI :
1.    Kelainan jantung bawaan dengan gejala sianosis yang timbul sejak bayi lahir dan bertambah nyata jika bayi menagis atau menetek lama.
2.    Penyakit jantung kongenital dengan sianosis dan terdapat kelainan pada:
Defek septum ventrikel, stenosis pulmonalis, hypertropi ventrikel kanan dan overiding aorta.
B.      PATOFISIOLOGI :         

 




 

 

 





























C.             MASALAH KEPERAWATAN
1.    Gangguan Pola napas
2.    Gangguan Pertukaran Gas
3.    Perubahan Nutrisi
4.    Peurunan Curah Jantung
5.    Kelemahan Fisik
6.    Gangguan Tumbuh Kembang
7.    Ansietas Orang Tua
D.      MASALAH KOLABORASI
1.    Potensial Endokarditis
2.    Potensial Terjadi Abses Otak
3.    Potensial Terjadi Trombosis Paru
4.    Potensial terjadi Perdarahan akibat Polisetimia
5.    Potensial Terjadinya Emboli / Trombosis otak
6.    Potensial Hemothorak
7.    Potensial Terjadinya Efusi Pleura
E.      PENUNJANG DIAGNOSTIK.
a)             X – ray ( thorax  foto )
Jantung tidak membesar, arcus aorta tampak di sebelah kanan, aorta asendens tampak melebar, apex jantung terangkat, jantung berbentuk seperti spatu.
b)             Echocardiogram.
                  Tampak overiding aorta, tampak defek septum ventrikel, penyempitan arteri pulmonal.
c)             Elektro kardio graph.
Gelombang P tinggi pada lead II, deviasi ST – QRS ke kanan, hipertrofi ventrikel kanan.
d)            Laboratorium
Hb meningkat dan PCV meningkat, thrombocyt menurun, desaturasi darah      arterial, anemia hipokrom
e)             Blood Gas
P CO2 meningkat, P O2 meningkat, PH menurun.
f)              Kateterisasi Jantung
Peningkatan tekanan sistemik dalam ventrikel kanan, penurunan tekanan arteri pulmoner.

F.       DIAGNOSA PERAWATAN
1.    Penurunan cuyrah jantung berhubungan dengan malformasi jantung.
2.    Gangguan pertukaran gas berhubungan dengamn kongesti pulmonal.
3.    Intoleransi aktivitas bfisik berhubungan dengan ketidakseimbangan pemakaian O2 oleh tubuh dan suplai O2 ke sel tubuh.
4.    Perubaahan nutrisi kurang dari kebutuhab tubuh berhubu8ngan dengan kelelahan pada saat menetek/makan dan meningkatnya kebutuhab kalori tubuh.
5.   Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekwatnya suplai O2 dan nutrisi ke jaringan.
6.   Resiko infeksi berhubungan dengan adanya polisitemia, penurunan daya tahan tubuh.
7.   Kecemasan orang tua berhubungan dengan hospitalisasi anak dan kekhawatiran tentang penyakit anak.
G.      INTERVENSI KEPERAWATAN
DX - No. 1
Meningkatkan curah jantung;
1.    Observasi kwalitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit.
2.    Identifikasi derajat cyanosis ( sircum oral, membran mucosa, clubbing)
3.    Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, tachycardi, sesak, lelah saat minum, periorbital oedema).
4.    Kolaborasi dalam pemberian digoxin, diuretik sesual program.

DX – No.2
Meningkatkan resistensi pembuluh darah paru
1.                      Monitor irama dan kwalitas pernafasan .
2.                      Atur posisi anak dengan semifowler.
3.                      Berikan oksigen jika ada indikasi.
4.                     Berikan istirahat yang cukup

DX – No.3 :
Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekwat.
1.     Ijinkan anak untuk sering beristirahat dan hindarkan gangguan saat tidur.
2.     Anjurkan anak untuk melakukan permainan dan aktivitas ringan.
3.       Bantu anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan tingkat usia, kondisi dan kemampuan anak.
4.       Berikan periode istirahat diantara waktu aktivitas anak.
5.       Hindarkan anak dari lingkungan yang bersuhu terlalu panas atau dingin.

DX- No. 4 :
Mempertahankan intake makanan dan minuman untuk memperta-hankan BB dan menopang pertumbuhan anak.
1.    Timbang BBanak setiap hari dengan timbangan dan waktu yang sama.
2.    Catat intake dan output secara benar.
3.    Berikan makanan/minuman dalam porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat makan.
4.    Berikan makanan dengan kandungan tinggi zat besi dan protein.

DX- No.5 :
Membantu dan mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai tingkat usia.
1.    Sediakan diet yang seimbang, tinggi kalori protein untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
2.    Monitor TB dan BB, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui kecenderungan pertumbuhan anak.
3.    Berikan kebutuhan emosional dan sosial anak untuk menstimulasi perkembangan mental anak.
4.    Berikan stimulasi dan aktivitas perkembangan secukupnya.

DX - No. 6 :
Mencegah terjadinya infeksi
1.    Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi.
2.    Beri istirahat yang cukup.
3.    Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal.
4.    Ajarkan dan berikan perawatan gigi dan gusi untuk mencegah  infeksi mulut.
5.    Kolaboratif dengan dokter dalam pemberian antibiotik.



DX - No.7 :
Memberikan dukungan pada orangtua
1.    Ajarkan orangtua untuk mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan kelainan jantung.
2.    Eksplorasi perasaannya orangtua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka, dan perasaan tidak mampu.
3.    Kurangi ketakutan dan kecemasan orangtua dengan memberikan informasi yang jelas.
4.    Libatkan orangtua dalam perawatan anak selama dirumah sakit
5.    Berikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalam perawatan anak.























DAFTAR PUSTAKA

Betz , Cecily. L, 2002,Keperawatan Pediatri, Alih Bahasa Jan Tambayong, Penerbit BukuKedokteran EGC, Jakarta.
Donna L Wong, 1999 ,          Nursing Care Of Infant And Children, edisi 6, Mosby, Philadelpia.
Latif, Abdul dkk, 1991,   Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta.
Ngastiyah, 1997,  Perawatan  Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Suriadi, Rita Yuliani, 2001,   Asuhan Keperawatan Pada Anak, CV Sagung Seto, Jakarta.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar