Efek Samping AKDR
A. Spoting
Keluarnya bercak-bercak darah diantara siklus menstruasi, spoting akan muncul jika capek dan stress. Perempuan yang aktif sering mengalami spotting jika menggunakan kontrasepsi AKDR (Republika, 2007).
B. Perubahan Siklus Menstruasi
Setelah
pemasangan AKDR siklus menstruasi menjadi lebih pendek. Siklus
menstruasi yang muncul lebih cepat dari siklus normal rata-rata yaitu 28
hari dengan lama haid 3 – 7 hari, biasanya siklus haid berubah menjadi
21 hari.
C. Amenore
Tidak didapat tanda haid selama 3 bulan atau lebih. Penanganan efek samping amenore adalah memeriksa
apakah sedang hamil, apabila tidak, AKDR tidak dilepas, memberi
konseling dan menyelidiki penyebab amenorea apabila dikehendaki. Apabila
hamil, dijelaskan dan disarankan untuk melepas AKDR apabila talinya
terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak
terlihat, atau kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR tidak dilepas.
Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilan tanpa
melepas AKDR maka dijelaskan adanya resiko kemungkinan terjadinya
kegagalan kehamilan dan infeksi serta perkembangan kehamilan harus lebih
diamati dan diperhatikan.
D. Dismenorhea
Munculnya
rasa sakit menstruasi tanpa penyebab organik. Untuk penanganan
dismenorhe adalah memastikan dan menegaskan adanya penyakit radang
panggul (PRP) dan penyebab lain dari kekejangan. Menaggulangi
penyebabnya apabila ditemukan. Apabila tidak ditemukan penyebabnya
diberi analgesik untuk sedikit meringankan. Apabila klien mengalami
kejang yang berat, AKDR dilepas dan membantu klien menentukan metode
kontrasepsi yang lain.
E. Menorrhagea
Perdarahan
berat secara eksesif selama masa haid atau menstruasi. Memastikan dan
menegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik. Apabila tidak
ada kelainan patologis, perdarahan bekelanjutan serta perdarahan hebat,
melakukan konseling dan pemantauan. Memberi Ibuprofen (800mg, 3 x sehari
selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan memberikan tablet besi
(1 tablet setiap hari selama 1-3 bulan). AKDR memungkinkan dilepas
apabila klien menghendaki. Apabila klien telah memakai AKDR selama lebh
dari 3 bulan dan diketahui menderita anemi (Hb <7g/%) dianjurkan
untuk melepas AKDR dan membantu memilih metode lain yang sesuai.
F. Fluor Albus
Penggunaan
AKDR akan memicu rekurensi vaginosis bacterial yaitu keadaan abnormal
pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora
vagina bakteri anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.
G. Pendarahan Post Seksual
Pendarahan
post seksual ini disebabkan karena posisi benang AKDR yang menggesek
mulut rahim atau dinding vagina sehingga menimbulkan pendarahan, akan
tetapi pendarahan yang muncul ini jumlahnya hanya sedikit, pada beberapa
kasus efek samping ini menjadi pembenar bagi akseptor untuk melakukan drop out, terutama disebabkan dorongan yang salah dari suami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar