MELAHIRKAN ALAMI TANPA SAKIT
Semua wanita di dunia tumbuh dewasa dengan pengetahuan bahwa melahirkan itu sangat sakit.
Melahirkan memang suatu proses yang alami dan menimbulkan rasa sakit. Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stress. Hal ini disebut fear-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot – otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit.
Ada juga sejumlah wanita yang melahirkan normal,
namun tetap menggunakan bius epidural untuk mengatasi rasa sakit.
Penggunaan bius semacam ini semakin banyak digunakan belakangan ini.
Namun apakah semua ini benar – benar perlu?
Bayangkan sebuah proses melahirkan dengan rasa sakit yang minimal atau bahkan tidak dirasakan sama sekali. Hal itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin jika kita telah berlatih relaksasi Hypnobirthing®. Relakasasi Hypnobirthing® merupakan metode alamiah yang dipergunakan untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan tekanan – tekanan lain yang menghantui ibu dalam proses persalinan.
Bayangkan sebuah proses melahirkan dengan rasa sakit yang minimal atau bahkan tidak dirasakan sama sekali. Hal itu bukanlah sesuatu yang tidak mungkin jika kita telah berlatih relaksasi Hypnobirthing®. Relakasasi Hypnobirthing® merupakan metode alamiah yang dipergunakan untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan tekanan – tekanan lain yang menghantui ibu dalam proses persalinan.
Relaksasi kehamilan akan membantu ibu hamil untuk
mencapai kondisi yang senantiasa rileks dan tenang, dimana efek dari
kondisi ini akan berpengaruh pada ibu hamil dan lingkungannya hingga
proses persalinan. Dengan kondisi rileks, gelombang otak akan menjadi
lebih tenang sehingga dapat menerima masukan baru yang kemudian akan
menimbulkan reaksi positif pada tubuh, dan sangat memungkinkan jika
tubuh ibu akan mengikuti masukan baru yang diniatkan. Jadi jika ibu
hamil telah melakukan relaksasi dan meniatkan kelahirannya agar lancar,
tidak sakit, sehat, dan sebagainya, sangatlah mungkin jika proses
kelahirannya akan sesuai dengan niat tersebut.
Latar Belakang
Metode
Relaksasi dalam menjalani masa kehamilan sebenarnya bukan metode yang
baru, namun telah digunakan sejak tahun 50-an di Amerika Serikat. Hanya
saja akhir – akhir ini, banyak nama yang muncul dan dijadikan sebagai
trademark baru untuk metode relaksasi kehamilan ini seperti
HypnoBirthing, HypnoBabies, HypBirth dan sebagainya. Teknik relaksasi
semacam ini dapat banyak membantu dalam mengurangi rasa sakit dan
tekanan emosi selama berlangsungnya proses kelahiran tanpa perlu
menggunakan obat bius.Semua nama baru tersebut menggunakan dasar kata hipnosis, bukan berarti ibu hamil akan tertidur atau tidak sadarkan dirinya saat praktek. Namun hipnosis yang digunakan adalah metode penanaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks. HypnoBirthing merupakan salah satu trademark yang paling dikenal saat ini, berada dibawah naungan HypnoBirthing Institute, USA. Pelopornya adalah salah satu tokoh yang menyebar-luaskan metode relaksasi kehamilan, yaitu seorang ahli hipnoterapi dari Amerika Serikat bernama Marie F.Mongan.
Di Indonesia, metode ini mulai disebar-luaskan pada tahun 2003 oleh Lanny Kuswandi, yang mempelajari metode HypnoBirthing Marie Mongan di Australia . Ia adalah seorang bidan yang kemudian mendalami ilmu hipnoterapi spesifik pada bidang kehamilan.
“Melahirkan
merupakan suatu proses yang sangat kompleks, perlu kesiapan mental dan
semangat yang besar, ketenangan dan keyakinan yang kuat untuk dapat
melahirkan bayi secara alami disamping syarat-syarat untuk proses
persalinan normal secara medis sudah terpenuhi semua. Disinilah
hypnobirthing berperan besar, membantu memberikan kesiapan mental dan
keyakinan untuk melahirkan secara alami dengan rasa sakit yang minimal.
Hal ini saya temukan pada beberapa pasien yang sudah menerapkan
HypnoBirthing® selama proses persalinan. Persalinan berlangsung secara
lancar, relatif lebih cepat dan dengan keluhan nyeri yang sangat
minimal. Hal ini juga sangat mempengaruhi kualitas bayi yang
dilahirkan, bayi terhindar dari kekuranngan oksigen (asfiksia) selama
proses persalinan sehingga perkembangan otaknya pun lebih baik
dibandingkan bayi yang mengalami asfiksia“
— dr. Boy Abidin, SpOG, Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan,
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
— dr. Boy Abidin, SpOG, Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan,
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar