Trimester 3
Dalam
masa 12 minggu ke depan, perkembangan janin di dalam rahim akan
mencapai kesempurnaan, dan bersiap – siap untuk menjalani proses
kelahiran. Panjang badannya kurang lebih 40ccm dengan berat badan
sekitar 1,5 kg. Tubuhnya mulai berisi karena terbentuknya lemak di
bawah kulitnya. Lemak yang terbentuk ini akan membantu janin dalam
mengatur suhu tubuhnya begitu ia dilahirkan. Otak-nya sekarang lebih
besar dan lebih terstruktur, demikian juga tengkorak kepala-nya yang
mulai menyesuaikan dengan pertumbuhan otak.
Seiring dengan pertumbuhan janin, perut ibu mulai
semakin membesar dan berbagai rasa tidak nyaman akan muncul. Mungkin
ibu hamil akan merasa kesulitan untuk tidur (insomnia). Adanya tekanan
pada diafragma ibu membuatnya sering sesak napas. Ini juga akibat dari
perut yang membesar dan menekan organ – organ pencernaan ke atas dan
tentu saja membuat ibu menjadi semakin tidak nyaman. Ibu juga akan
merasakan pegal pada punggung dan kakinya, juga keinginan untuk buang
air kecil yang semakin sering karena pertumbuhan janin yang semakin
besar kini semakin menekan kandung kemih.
Kebanyakan, pada trimester 3, otot – otot pada
dinding rahim ibu hamil mulai melakukan “latihan” kontraksi yang
disebut kontraksi palsu atau kontraksi braxton hicks.
Terkadang kontraksi ini dirasa sangat kencang sehingga ibu mengira
sudah mengalami proses persalinan. Kontraksi palsu ini hanya
berlangsung sesekali dan tidak memiliki interval yang sama. Jika posisi
ibu dirubah, kontraksi palsu kadang akan hilang dengan sendirinya.
Berhati – hatilah akan adanya kelahiran prematur jika pada trimester 3,
terjadi kontraksi yang dianggap palsu, namun terjadi secara teratur dan
semakin kencang.
Pada minggu ke 32, janin sudah dapat menggerakkan
bola matanya dan dapat membedakan gelap dan terang. Saat ini,
penambahan berat badan bayi berlangsung lebih cepat yaitu sekitar 200
hingga 250 gram per minggu. Sekarang ukuran janin sudah mencapai kurang
lebih 45 cm. Rambutnya sudah mulai melebat, dan ia juga sudah memiliki
kuku pada jari – jari tangan dan kakinya.
Rahim
ibu mulai terasa sesak baginya, sehingga gerakan janin tidak leluasaÂ
seperti sebelumnya. Tendangan – tendangannya mulai terasa lebih kencang
daripada sebelumnya, dan terkadang membuat perut ibu berubah bentuk
karena posisi janin yang berubah – ubah dan terus bergerak.
Pada minggu ke 35, panjang janin mencapai antara
47-50cm dengan berat kurang lebih 2,5 hingga 3 kg. Rambut halus di
sekujur tubuhnya perlahan – lahan mulai rontok. Cairan kental berwarna
putih yang melindungi tubuhnya dari air ketuban juga mulai menghilang.
Seluruh organ tubuh janin semakin mendekati sempurna.
Biasanya pada bulan terakhir di trimester 3, dokter
kandungan meminta ibu untuk datang tiap seminggu sekali sampai saatnya
melahirkan. Normalnya, pada minggu ke 35 kepala janin sudah berada di
bawah, dan semakin mendekati jadwal kelahirannya, kepala janin akan
menempati posisi engaged pada jalan lahir (terkunci pada
jalan lahir). Karena posisi “terkunci” ini lah, kadang ibu merasakan
sakit pada selangkangan dan pangkal paha jika sedang berjalan. Ibu
hamil pun mungkin sudah dapat lebih lega dalam bernapas, tidak sesak
seperti sebelumnya karena posisi janin sudah turun ke jalan lahir.
Walaupun jadwal kelahiran biasanya ditetapkan pada 40
minggu, namun mulai minggu ke 37 sebenarnya janin sudah sempurna dan
dapat dilahirkan dengan sehat. Panjangnya mungkin sudah mencapai 50cm
atau lebih dengan berat normal sekitar 2,8 hingga 3,3 kg.
Minggu ke 40 adalah masa yang sesuai dengan
perhitungan tanggal kelahiran (due-date). Namun sedikit sekali ibu yang
melahirkan tepat dan sesuai dengan tanggal perkiraan kelahiran.
Kebanyakan melahirkan beberapa hari lebih cepat atau lebih lambat.
Namun jika hingga minggu ke 42 ibu belum juga melahirkan, biasanya
dokter kadungan akan menggunakan metode induksi untuk memancing
kontraksi agar janin dilahirkan. Hal ini karena takut terjadi keracunan
air ketuban bagi janin yang sudah melewati jadwal perkiraan lahir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar