Wanita Perlu Pahami Kesehatan Reproduksi |
|
|
|
Sabtu, 30 Oktober 2010 09:30 |
Masalah
kesehatan reproduksi perlu mendapat sosialiasi yang luas agar para
calon ibu mengetahui persoalan reproduksi yang akan dialaminya berikut
mendapatkan jalan keluar dari persoalan tersebut. "Tanpa mengenal organ
kesehatan reproduksi dengan baik maka dikhawatirkan para calon ibu buta
sama sekali dan akhirnya bisa berakibat pada keharmonisan hubungan suami
isteri," kata Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, Hilaluddin Nasir di Bengkulu.
Dia
mengatakan, kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera
fisik, mental dan sosial yang baik, bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan, tetapi juga sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.
Masalah
kesehatan reproduksi, katanya, terkait dengan terganggunya sistem,
fungsi dan proses alat reproduksi, yang dapat berakibat pada
keharmonisan hubungan suami-isteri bahkan dapat mengganggu kelancaran proses kehamilan dan persalinan.
Untuk
itu dia berharap, setiap pasangan suami-isteri disarankan untuk
memeriksa dan merawat organ kesehatan reproduksi masing-masing agar
tetap sehat dan berfungsi dengan baik dan normal. Usia ideal perkawinan
untuk laki-laki minimal 25 tahun dan perempuan minimal 21 tahun. "Usia
25 tahun bagi laki-laki sudah dianggap matang dari segi emosi, ekonomi dan sosial," katanya.
Begitupun
usia 21 tahun sudah dianggap matang bagi perempuan dari segi emosi,
kepribadian dan sosialnya. Khusus untuk perempuan menurutnya, usia
kurang dari 21 tahun, rahim dan pinggulnya belum berkembang dengan baik, sehingga kemungkinan terjadi kesulitan dalam persalinan.
Dikatakan,
kehamilan yang sehat, suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu dan
janin yang dikandungnya. Kehamilan yang sehat dicirikan oleh cukup bulan
(matur) sekitar 38 sampai 40 minggu (280 hari). "Berat badan ibu
idealnya meningkat 0,5 kg perminggu atau 6,5 sampai 16 kg selama masa kehamilan dengan disertai peningkatan berat badan janin yang sesuai dengan umur kehamilan," katanya.
Mengenai tekanan darah tidak lebih dari 120/80 mm Hg. Untuk itu maka selama masa kehamilan perlu istirahat yang cukup, minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Menurutnya,
perlu menghindari terlalu muda untuk hamil usia kurang dari 21 tahun.
Terlalu tua untuk hamil usia lebih dari 35 tahun. Terlalu sering hamil
beresiko tinggi dan terlalu rapat jarak kehamilan juga beresiko.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar