ASTHMA BRONKHIALE
i.
Asthma adalah keadaan yang ditandai
dengan serangan berulang dispnea paroksisimal, dengan mengi akibat kontraksi
spasmodik bronki. (Dorland,1998).
ii.
Asthma merupakan gangguan inflamasi
kronik jalan napas yang melibatkan berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini
adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan napas,
dan gejla pernapasan(mengi dan sesak).(FKUI, 2001).
iii.
Asthma bronkiale adalah penyakit
paru obstruktif kronik yang ditandai oleh periode bronkospasme yang menimbulkan
penderita sukar bernapas dan mengi.(Kee dan Hayes,1996).
B.
Gejala
Gejala asthma antara lain:
1.
Bising mengi(wheezing) yang
terdengar dengan atau tanpa stetoskop.
2.
Batuk produktif sering pada malam
hari.
3.
Nafas atau dada seperti tertekan.
C.
Faktor- faktor yang
mempengaruhi asthma
Faktor- faktor yang merangsang serangan asthma (bronkospasme)
antara lain:
F
Kelembaban
F
Perubahan temperatur
F
Tekanan udara
F
Asap, uap( debu asap, parfum)
F
Kekecewaan emosi
F
Alergi partikel bulu binatang
F
Alermakan makanan dan obat –obatan
seperti aspirin,endometasin, dan ibuprofen.
D.
Penatalaksanaan
Tujuan terapi asthma adalah :
Z
Menyembuhkan dan mengendalikan
gejala asthma.
Z
Mencegah kekambuhan .
Z
Mengupayakan fungsi paru senormal
mungkin serta mempertahankannya.
Z
Mengupayakan aktivitas harian pada
tingkat normal termasuk melakukan exercise
Z
Menghindari efek samping obat
asthma.
Z
Mencegah obsrtuksi jalan napas yang
irriversible.
E.
Obat- obat untuk asthma
bronkilae
1.
Obat- obat bronkodilator
a.
Isoproterenol
4
Agen b adrenergik
pertama untuk bronkospasme
4
Mulai diperkenankan pada 1941
4
Merupakan agonis b non
selektif ( merangsang bik reseptor b1 maupun b2 )
b.
Metaproterenol ( Alupent,Metaprel)
4
Agen b adrenergik
4
Pertama kali dipasarkan pada 1961
4
Sedikit efek b1 terutama untuk agen b2
4
Oral maupun inhalasi.
4
Farmakokinetik:
w
Absorsi dengan baik pada saluran
gastrointestinal
w
Prosentase ikatan protein dan waktu
paruh tidak diketahui
w
Dimetabolisasi oleh hati
w
Dikeluarkan melalui air kemih
4
Farmakodinamik
w
Awitan kerja untuk oral dan inhalasi
metaproterenol adalah cepat
w
Lama kerja pendek
w
Pemakaian yang berlebihan melalui
inhalasi dapat menimbulkan keadaan toleransi dan bronko konstriksi paradok
w
Albuterol (Proventin,Ventolin)
adalah b2
selektif yang efektif untukmengobati dan mengontrol astma yang menimbulkan
bronkodilatasi
4
Efek samping dan reaksi yang
merugikan
w
Epinefrin menyebabkan
tremor,hipertensi,takikardi,jantung berdebar,disaritmia,dan angina
w
b2 adrenergik
menyebabkan tremor,sakit kepala,kecemasan,meningkatnya denyut jantung ,berdebar(dosis
tinggi)dan sedikit menurunkan tekanan darah.Agonis b2
dapat meningkatkan kadar gula darah.Efek samping agonis b2
dapat hilang setelah 1 minggu atau lebih .
c.
Defilat Metil Xantin (Xantin)
Mencakup
theofillin,aminofillin,kafein
Preparat pertama yang diprodukosi adalah aminofillin(1936).
Merupakan drug of choice untuk asma akut bila diberikan melalui IV.
Theofillin merelaksasikan otot polos bronkus, bronkiolus dan
pembuluh darah pulmonal dengan cara menghambat enzim
fosfodiesterase,menyebabkan peningkatan siklik Amp yang menimbulkan
bronkodilatasi.
Indeks terapi theofillin rendah dan kadar terapiutik yang
sempit yaitu dari 10-20 mikrogram/mililiter, tosisitas mungkin akan timbul bila
kadar lebih dari 20 mikrogram/mililiter.
Farmakokinetik
Absorbsi dengan baik melalui oral tetapi dapat bervariasi
sesuii dengan bentuk dosis yang di lepas perlahan-lahan akan diabsorbsi dengan
lambat.
Makanan dan antasid menurunkan absorbsi,cairan dalam jumlah
besar dan makanan berprotein tinggi dapat meningkatkan absorbsi.
Obat-obat theofillin dimetabolisasi oleh enzim hati dan 90%
dari obat ini dikeluarkan melalui ginjal,waktu paruh menjsdi pendek pada
perokok dan anak-anak.
Farmakodinamik
Theofillin meningkatkan kadar siklik Amp, menyebabkan
terjadinya bronkodilatasi,waktu rata-rata yng diperlukan sampai terjadi onset
kerja untuk theofillin oral adalah 30 menit,untuk kapsul yang pelepasannya
dihambat adalh 1-2 jam.Lama kerja untuk bentuk yang pelepasannya dihambat
adalah 8-24 jam,dan untuk bentuk theofillin oral dan IV kira-kira 6 jam.
Efek samping:
Z
Mual,muntah,nyeri lambung,disritmia
jantung,palpitasi,hipotensi berat,perdarahan berat,hipereflek,kejang,
hiperglikemi,leukositosis.
Interaksi obat:
Theofillin meningkatkan kerja digitalis dan menurunkan kerja
fenitoin (dilantin)dan litium.
d.Anti Kolinergik
Yaitu ipratropium bromida (atrovent) untuk mengobati keadaan asma
dengan melonggarkan bronkioli.
2.
Anti Inflamasi
a.
Glukokortikoid(steroid)
-
Diindikasikan jika asma tidak
responsif terhadap terapi bronkodilator.
-
Mempunyai efek sinergistik jika
diberikan bersama dengan agonis.
-
Dapat mengiritasi selaput lendir
lambung dan harus dimakan bersama makanan untuk menghindari terbentuknya tukak
-
Efek samping:
Ï
Iritasi tenggorokan,serak ,mulut
kering ,batuk,retensi cairan(moon face),kelopak mata sembab,odem pada anggota
gerak bawah.
b.
Natrium kromolin(intal)
Merupakan
anti inflamasi non steroid.
3.
Mukolitik
-
Mencairkan dan mengencerkan sekret
mukosa yang kental sehingga dapat di keluarkan
-
Asetilsistein(mukomyst)diberikan
secara nebulasi,obat ini tidak boleh dicampur dengan obat-obat lain.pengobatan
harus diberikan bersama-sama dengan bronkodilator
-
Efek samping:
Ï
Mual,muntah,stomatitis,hidung
berair.
4.
Anti mikroba
-
Antibiotik hanya dipakai jika
terjadi infeksi akibat tertahannya sekresi mukus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar