Vaksin
secara arti berasal dari bahasa latin ’vacca = melemahkan’. Definisi lengkapnya
kurang lebih adalah suatu kuman (bakteri/virus) yang sudah dilemahkan yang
kemudian dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh
(imunitas) secara aktif. Cara memasukkannya bisa dengan disuntik ataupun dengan
oral (diteteskan – red). Fungsi utama dari vaksin adalah untuk pencegahan
terhadap suatu penyakit yang diakibatkan oleh kuman.Bagaimana vaksin dibuat?
Vaksin dibuat dengan cara melumpuhkan atau mematikan kuman. Dengan konsentrasi
tertentu, vaksin disuntikkan ke dalam tubuh seseorang sehingga sistem kekebalan
tubuhnya memberikan respon terhadap vaksin tersebut. Pada saat ini vaksin
banyak yang dibuat hanya dengan mengambil bagian gen kuman, sehingga relatif
lebih aman (contoh : HbsAg, Hepatitis B surface antigen – red).
Vaksin
itu antara lain untuk penyakit:
1. Tetanus
1. Tetanus
Tetanus
adalah infeksi akut karena racun yang dibuat dalam tubuh oleh bakteri
Clostridium tetani. Penyakit ini bisa membuat kejang otot, rahang terkancing,
gangguan bernapas, dan kematian. Bakterinya terdapat di debu, tanah, lalu masuk
ke dalam tubuh manusia melalui luka terpotong, luka terbuka, dan luka terbakar.
Macam vaksinnya adalah toksoid, diberikan dalam bentuk suntikan. Vaksinasi
tetanus biasanya diberikan sebagai imunisasi dasar pada bayi melalui vaksinasi
DPT dan perlu diulang setelah 10 tahun.
2.
Meningitis meningokokus (Meningokok)
Penyakit
radang selaput otak (meningitis) disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis
(meningokokus). Cara penularannya melalui udara, batuk, bersin dari orang yang
telah terinfeksi bakteri, atau kontak dengan sekret pernapasan (minum dari
gelas yang sama). Gejala penyakitnya berupa demam, sakit kepala, dan tidak enak
badan. Penyakit ini lebih sering terdapat di Afrika dan agak jarang dijumpai di
Indonesia. Biasanya, para calon jemaah haji diwajibkan menjalani vaksinasi ini
tiga minggu sebelum keberangkatan. Vaksinnya diberikan dalam bentuk suntikan,
dan bertahan di tubuh selama 2-3 tahun.
3.
Tifoid
Lebih
dikenal sebagai penyakit typhus atau demam Tifoid. Penderita akan C), sakit
kepala, rasa°mengalami panas tubuh
yang tinggi (di atas 40 lelah, dan hilang nafsu makan. Gejala lain, sakit pada
perut, buang-buang air, mual, dan menggigil. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi bakteri Salmonella typhi. Penularan terjadi akibat mengonsumsi air atau
makanan yang terkontaminasi bakteri. Vaksinnya berupa bakteri yang dimatikan,
diberikan melalui oral (ditelan) atau suntikan (jenis vaksinnya Thyvim A). Satu
kali vaksinasi bertahan untuk tiga tahun.
4.
Campak (Measle)
Penyakit
yang disebabkan virus ini memiliki gejala demam, menggigil, serta hidung dan
mata berair. Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil berwarna
merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. C. Terjadi°Saat penyakit
memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40 pembengkakan di sekeliling mata, membuat
penderita silau melihat cahaya terang. Vaksin campak merupakan virus yang
dilemahkan, dan diberikan dalam bentuk suntikan.
5.
Parotitis (Mumps)
atau
gondongan Parotitis disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air liur di
mulut, dan banyak diderita anak-anak dan orang muda. Semakin tinggi usia
penderita, gejala yang dirasakan lebih hebat. Kebanyakan, orang menderita
penyakit ini hanya sekali seumur hidup. Tetapi, sekitar 10% penderita kemungkinan
bisa mengalami serangan kedua. Vaksinnya merupakan virus yang dilemahkan,
diberikan dalam bentuk suntikan.
6.
Rubella (campak Jerman)
Rubella
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, mengakibatkan ruam pada kulit
menyerupai campak, radang selaput lendir, dan radang selaput tekak. Ruam ini
biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku pada
persendian, dan rasa lemas. Biasanya diderita setelah penderita berusia belasan
tahun atau dewasa. Bila infeksi terjadi pada wanita yang sedang hamil muda
(tiga bulan pertama) dapat memengaruhi pertumbuhan bayi. Nama vaksinasinya MMR
(Measle Mumps Rubella). Vaksinasi ini dianjurkan dilakukan sebanyak dua kali,
yaitu ketika usia wanita mencapai 18 tahun dan disarankan satu kali lagi ketika
akan menikah. Bila sudah menerima 2 kali, maka tidak perlu diulang lagi.
7.
Yellow fever (demam kuning)
Penyakit
ini disebabkan virus yang dibawa nyamuk Aedes dan Haemagogus. Orang yang akan
bepergian ke Afrika Selatan wajib menjalani vaksinasi penyakit ini. Serangan
ringan demam kuning memberikan gejala mirip dengan flu. Bila lebih parah akan
disertai dengan timbulnya rasa mual, muntah-muntah, perdarahan, lalu kulit
menjadi kekuningan. Vaksin diberikan dalam bentuk suntikan. Satu kali suntikan
bertahan memberi perlindungan selama 10 tahun.
8.
Hepatitis B
Vaksinasi
hepatitis B diperlukan untuk mencegah gangguan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B (VHB). Gejala penyakitnya diawali dengan timbulnya demam selama
beberapa hari. Lalu timbul rasa mual, keletihan, dan tetap terasa letih meski
telah beristirahat cukup. Urine (air seni) akan terlihat keruh seperti air teh.
Bagian putih bola mata dan kuku akan terlihat berwarna kuning. Cara
penularannya mirip dengan HIV/AIDS, yaitu melalui darah atau produk darah.
Misalnya, lewat transfusi darah yang telah tercemar HVB, penggunaan bersama
peralatan yang bisa melukai, seperti jarum suntik, pisau cukur, jarum tindik,
jarum tato, sikat gigi yang dipakai oleh penderita HVB (karena bila terjadi luka
berarti darah yang menempel di alat tersebut bisa menjadi sumber penularan),
dan melalui hubungan seksual. Vaksin diberikan dalam bentuk suntikan, dilakukan
tiga kali, yaitu bulan ke-0 (saat pertama penyuntikan), ke-1, dan ke-6.
9. Japanese B
enchephalitis
Penyakit ini disebabkan
oleh virus yang menimbulkan infeksi pada otak. Virus dibawa oleh nyamuk Culex
yang hidup di daerah Asia (dari India Timur ke Korea, Jepang, dan Indonesia).
Vaksinasi diberikan melalui suntikan pada hari ke-0, 7, dan 28. Dilakukan
vaksinasi pendukung setahun kemudian. Vaksinasi diulang setiap 3 tahun.
10.
Rabies
Penyakit
infeksi pada otak ini disebabkan oleh virus. Penularannya melalui gigitan atau
cakaran hewan yang terinfeksi virus rabies. Hewan yang mungkin menularkan
rabies adalah anjing, kucing, kelelawar, monyet, dan lainnya. Vaksin diberikan
melalui suntikan sebanyak 3 kali, yaitu hari ke-0, 7, dan 28. Vaksinasi
pendukung dilakukan setahun kemudian. Vaksinasi rabies diulang setiap 5 tahun.
Bagi yang belum pernah menerima vaksinasi rabies, penyuntikan dilakukan
sebanyak 5 kali, yaitu pada hari ke-0, 3, 7, 14, dan 28. Penyuntikan dilakukan
lagi setelah 3 bulan.
11.
Influenza
Penyakit
yang disebabkan oleh virus dari keluarga Orthomyxoviridae ini menimbulkan wabah
berulang dengan aktivitas kuat serta kejadian infeksi dan kematian yang tinggi
pada semua usia. Influenza merupakan penyakit yang cukup berat bila diderita
oleh orang berusia lanjut (di atas 65 tahun) serta penderita yang mempunyai
penyakit jantung, paru-paru, dan diabetes mellitus (kencing manis). Karena itu,
vaksinasi influenza sangat penting diterima oleh kelompok ini ditambah dengan
para penderita asma, gagal ginjal, dan penderita dalam keadaan imunkompromais
(orang yang kekebalan tubuhnya menurun karena suatu hal. Misalnya, orang yang
harus menjalani cuci darah, penderita HIV/AIDS). Vaksin influenza diberikan
setiap tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar